Kamis, 03 Mei 2012
If vs In Spite of
Salah satu perbedaan paling mendasar antara seorang juara sejati
dengan seorang yang gagal atau pecundang sejati adalah kedua kata ini. Di dalam
situasi dan kondisi apapun seorang juara sejati selalu menggunakan kata “In
Spite of” (meskipun) sedangkan seorang gagal selalu mempunyai alasan “If”
(jika).
Sebagai contoh dalam
kehidupan sehari-hari, ada dua anak sekolah yang sama-sama berasal dari
keluarga yang kurang mampu. Anak yang pertama selalu berkata, “Jika saya
berasal dari keluarga yang kaya raya maka saya dapat berprestasi dengan
baik karena mendapatkan fasilitas-fasilitas yang baik dari keluarga saya”.
Sedangkan
anak kedua mempunyai prinsip yang tertanan dalam hatinya, “Meskipun saya
berasal dari keluarga yang kurang mampu tetapi saya pasti dapat berprestasi
dengan baik layaknya anak-anak yang berasal dari keluarga mampu”.
Dari prinsip-prinsip
hidup yang dipakai kedua anak tersebut maka hampir sudah dapat dipastikan siapa
yang akan mendapatkan kesuksesan di masa depan dan siapa yang akan mengalami
kegagalan dalam hidupnya.
Anak kedua yang selalu
memegang prinsip hidup “meskipun”, mungkin pada awal akan mengalami berbagai
macam gangguan, kesulitan, bahkan kegagalan. Namun dia menyadari semua itu
harus dihadapi sebagai sebuah proses pembelajaran dan pematangan mental. Maka niscayalah
suatu saat nanti ia akan menjadi seorang yang sukses dalam kehidupannya.
Sedangkan anak pertama
yang selalu menyalahkan nasibnya dengan menggunakan kata “jika”, pada akhirnya
nanti tetaplah akan menjadi seorang yang kurang mampu dan menderita dalam
hidupnya. Orang seperti ini tidak memiliki semangat dan tidak mau belajar.
Kehidupannya tanpa tujuan, tanpa gairah. Hidup yang ia jalani hanyalah ala
kadarnya.
Terkadang hidup terasa
tidaklah adil. Ada yang terlahir menjadi anak orang kaya dan ada yang terlahir
di keluarga yang kurang mampu, ada yang lahir diberikan bakat kepintaran luar
biasa dan ada yang terlahir dengan kepintaran biasa biasa saja atau bahkan
dibawah rata-rata. Dan itu semua merupakan kenyataan hidup yang tidak dapat
dipungkiri oleh siapapun.
Walaupun hidup ini sering
tidak berjalan dengan keinginan dan kemauan diri kita namun hal yang terpenting
adalah bagaimana respon yang kita ambil dari kenyaataan tersebut. Jika kita
memberikan respon yang negatif maka hasil negatif pula yang akan kita dapat,
namun jika respon yang kita berikan positif maka hasil positif juga lah yang
akan kita dapatkan.
Anggaplah bahwa
kondisi-kondisi yang tidak baik tersebut merupakan suatu pacuan dalam hidup
kita agar kita dapat lebih berjuang dengan seluruh kemampuan dan kekuatan yang
kita miliki, dan selalu milikilah keyakinan bahwa Anda pasti akan berhasil
meraih impian Anda serta selalu berfokus pada solusi atas impian Anda tersebut.
Meskipun pada awalnya
ditolak telah oleh banyak studio di Hollywood tetapi Walt A. Disney terus
menciptakan karya-karyanya dan berusaha mencari studio studio lainnya yang mau
menerima karyanya hingga akhirnya ia berhasil meraih kesuksesan yang luar
biasa. Soichiro Honda, meskipun telah banyak mengalami kegagalan dan
kebangkrutan, tetapi ia terus berusaha dan tak putus asa dalam memperjuangkan
impiannya hingga akhirnya seperti sekarang ini, produk mobil dan motor Honda
terlihat hampir diseluruh jalan jalan di dunia. Meskipun tuli, Beethoven
menjadi penggubah musik yang luar biasa. Meskipun rhematik kronis menyerang
tangannya, Renoir terus berkarya sebagai seorang pelukis.
Janganlah menjadikan
kelemahan diri yang Anda miliki sebagi faktor yang menghambat kesuksesan Anda,
tetapi jadikanlah hal itu menjadi faktor yang memberikan semangat bagi Anda
untuk berbuat dan berusaha lebih untuk mencapai impian dan kesuksesan Anda.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar